Huruf kapital adalah huruf atau abjad yang berukuran dan berbentuk khusus.
Namun pada pemakaiannya, masih banyak orang sering melakukan kesalahan dalam penulisan huruf kapital pada sebuah artikel alias tidak sesuai dengan kaidah penulisan huruf itu.
Dan yang menarik, mereka tidak menyadari kesalahan penggunaan huruf kapitalnya.
(Entah cara atau aturan penulisannya yang mereka tidak tau.)
Jika artikel itu hanya untuk dinikmati sendiri maka tidak masalah.
Beda cerita jika mereka bermaksud untuk menyebarluaskan tulisannya.
Sekadar mengingatkan, gaya bahasa boleh santai namun kata-kata yang dituliskan harus sesuai dengan ketentuan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia/PUEBI (dulu Ejaan Yang Disempurnakan/EYD).
Selain untuk belajar menulis dengan benar, penggunaan huruf kapital yang tepat akan memperjelas maksud tulisan.
Memiliki nilai guna banget kan?
Sudah siap belajar menulis huruf kapital dengan benar?
Aturan Penggunaan dan Penulisan Huruf Kapital
1. Huruf Pertama Kalimat
Aturan yang pertama, pakailah huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama pada kata pertama sebuah kalimat.
Contoh pemakaian:
- Aturan-Aturan Permainan atau Laws of the Game (LOTG) adalah aturan terkodifikasi yang membantu memahami tata cara permainan sepak bola.
- Dimensi Penggunaan adalah dimensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan penggunaan aktual produk dan jasa keuangan, antara lain terkait keteraturan, frekuensi dan lama penggunaan.
- Huruf I (besar) atau i (kecil) adalah huruf ke-9 dalam alfabet Latin.
- Ejaan yang Disempurnakan (EYD) adalah kumpulan aturan tata tulis dalam bahasa Indonesia, mulai dari penulisan huruf, kata, frasa, kalimat, tanda baca, huruf kapital, dan lain-lain.
- Metode ilmiah adalah set metodologi dan teknik keilmuan yang berupaya untuk mencari atau merevisi pengetahuan baru dengan sistem ketat investigasi fenomena.
- Sementara itu, untuk mendukung dan menggenjot wisatawan asing ke Indonesia, PT Angkasa Pura II menyambut kedatangan wisatawan mancanegara pertama di tahun 2017 di Bandara Soekarno Hatta (Soeta), Tangerang, Banten.
2. Huruf Pertama Kalimat Langsung
Pakailah huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama pada kata pertama sebuah kalimat langsung.
Setelah tanda petik pembuka, pakailah huruf kapital.
Contoh penggunaan:
- Ayah berkata,"Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang harus dipakai oleh semua instansi pemerintahan se-Indonesia. Kita harus menggunakannya dengan benar."
- Ibu bertanya,"Apakah yang dikatakan orang itu benar? Carilah kebenarannya."
- "Sejak diundangkannya Permendikbud itu, peluncurannya saya pikir, kalau sudah diluncurkan tahun 2015 enggak usah peluncuran lagi karena itu sudah resmi juga. Tinggal sosialisasi dan dilaksanakan," kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Dadang Sunendar tentang PUEBI (pengganti EYD).
- Ayah berkata kepada Dewi,"Sosrobahu adalah teknik kontruksi yang mengandalkan perputaran engsel yang dipasang antara ujung tiang pancang dengan kepala tiang atau biasa disebut pier head. Teknologi ini sudah diakui dunia internasional."
3. Keagamaan
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama pada kata dan/atau ungkapan yang ada hubungannya dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk juga di dalamnya kata ganti untuk Tuhan.
Contoh penulisan:
- Kristen
- Alkitab
- Islam
- Quran
- Hindu
- Weda
- Yesus
- Allah
- Dewa
- Yang Mahakuasa
- Yang Maha Pengasih
- Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
- Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Ingat....
Jangan pakai huruf kapital pada kata-kata. Contohnya: imam, puasa, kebaktian, misa, ibadah, salat.
Contoh pemakaiannya adalah Ayah kebaktian di Gereja setiap hari Minggu bukan hari Senin.
4. Gelar Kehormatan
Poin A
Cara penulisan nama, gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan adalah dengan memakai huruf kapital sebagai huruf pertama yang diikuti dengan nama orang.
Contoh penulisan nama gelar:
- Pangeran Antasari
- Sultan Hasanuddin
- Haji Agus Salim
- Imam Syafii
- Nabi Elia
Poin B
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama dalam penulisan nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Contohnya:
- Ayah baru saja diangkat menjadi seorang sultan.
- Pada tahun ini ayahnya pergi naik haji.
- Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.
5. Jabatan
Poin A
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Contoh penggunaan:
- Wakil Presiden Adam Malik
- Perdana Menteri Nehru
- Namanya adalah Profesor Supomo
- Ayahnya adalah Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
- Ayahku diangkat sebagai Gubernur di Provinsi Jawa Tengah
- Pamanku menjabat sebagai Bupati Banyuwangi
Poin B
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.
Contoh pemakaian yang benar:
- Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia.
- Dekret mengangkat Soeprijadi sebagai Panglima Besar TKR, namun ia tidak muncul, dan kepala staff Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo ditetapkan sebagai pemimpin sementara.
- Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
- Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen.
- Rapat itu dipimpin langsung oleh Camat Sukamaju.
Poin C
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama dalam penulisan nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.
Contoh penggunaannya:
- Inspektur dua polisi memiliki tanda pangkat balok emas satu, setara dengan letnan dua TNI.
- Menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara luas terus dihormati di Indonesia.
- Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.
6. Nama Orang
Poin A
Penulisan nama orang yang benar adalah dengan memakai huruf kapital sebagai huruf pertama di setiap kata.
Contoh penulisan:
- Yosua Herbi Pradika
- Dewi Herminingsih
- Wage Rudolf Supratman
- Tabita Debi Pramesthi
- Dewa Setiawan
- Jenderal Besar Abdul Haris Nasution
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada,
- de, van, dan der (dalam nama Belanda)
- von (dalam nama Jerman)
- da (dalam nama Portugal).
Contoh pemakaian:
- J.J de Hollander
- J.P. van Bruggen
- H. van der Giessen
- Otto von Bismarck
- Vasco da Gama
(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti.
Contoh penulisan:
- Abdul Rahman bin Zaini
- Ibrahim bin Adham
- Siti Fatimah binti Salim
- Zaitun binti Zainal
Poin B
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Contoh penggunaan:
- 40 J/K atau JK-1 --> 40 Joule per Kelvin
- 40 N --> 40 Newton
Poin C
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Contoh penerapan:
- Mesin diesel
- 10 volt
- 5 ampere
7. Kebangsaan
Poin A
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contohnya:
- Bangsa India
- Suku Bugis
- Bahasa Jawa
- Suku Dayak
Poin B
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
- Pengindonesiaan kata asing
- Keinggris-inggrisan
- Kejawa-jawaan
8. Waktu dan Peringatan
Poin A
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Contoh penulisannya:
- Tarikh Masehi
- Tahun Hijriah
- Bulan Januari
- Hulan Ramadhan
- Hari Minggu
- Hari Nyepi
- Hari Lebaran
- Hari Natal
- Abad kesebelas, abad ke-11, abad XI
- 1960-an
Poin B
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh pemakaiannya:
- Perang Bubat
- Perang Dunia II
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Poin C
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.
Contoh penggunaannya:
- Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
- Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9. Tempat
Poin A
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan unsur-unsur nama diri geografi (tempat).
Contoh penerapannya:
- Banyuwangi
- Solo
- Asia Selatan
- Cirebon
- Malaysia
- Singapura
- Kamboja
- Filipina
- Eropa
- Jawa Barat
- Bali
Poin B
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.
Contohnya yang benar:
- Bukit Barisan
- Danau Toba
- Dataran Tinggi Dieng
- Gunung Semeru
- Jalan Diponegoro
- Jazirah Arab
- Pulau Sumatera
- Ngarai Sianok
- Lembah Baliem
- Selat Bali
- Pegunungan Alpen
- Kabupaten Magetan
- Kota Bandung
- Pulau Kalimantan
- Desa Delik
- Kelurahan Gajahan
- Sungai Bengawan Solo
- Tanjung Harapan
- Teluk Jakarta
- Terusan Panama
Contoh poin A dan B:
- Kota Surakarta adalah kota terpadat di Jawa Tengah. Kota ini memiliki 5 kecamatan yaitu Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Jebres, Kecamatan Serengan, Kecamatan Laweyan, dan Kecamatan Pasar Kliwon.
- Kecamatan adalah wilayah yang terdiri dari beberapa desa (untuk kabupaten) atau kelurahan (untuk kota).
Poin C
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
Misalnya:
- Ukiran Jepara
- Pempek Palembang
- Tari Melayu
- Sarung Mandar
- Asinan Bogor
- Sate Nangka
- Sate Mak Ajad
Catatan: mengenai kata "tari" lihat contoh di bawah ini.
Acara ini dimulai dengan tari-tarian yang dimainkan oleh pemuda setempat.
Poin D (Sering Lupa)
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi.
Contoh penggunaan:
- Berlayar ke teluk
- Mandi di sungai
- Menyeberangi selat
- Berenang di danau
Poin E (Sering Lupa)
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis. Biasanya ada pada nama makanan dan hewan.
Contoh penulisan:
- Nangka belanda
- Kunci inggris
- Apel malang
- Harimau sumatera
- Petai cina
- Pisang ambon
- Jeruk bali
10. Lembaga Negara
Poin A
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
Contoh penggunaan:
- Republik Indonesia
- Departemen Keuangan
- Majelis Permusyawaratan Rakyat
- Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2001
- Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
- Universitas Padjajaran
Poin B
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.
Contoh pemakaian:
- Beberapa badan hukum
- Kerja sama antara pemerintah dan rakyat
- Menjadi sebuah republik
- Menurut undang-undang yang berlaku
- Berikut adalah daftar negara-negara yang ada saat ini.
Catatan:
Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.
Contoh penulisan yang benar:
- Pemberian gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.
- Tahun ini Departemen Keuangan sedang menelaah masalah itu.
- Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.
11. Nama-nama Resmi
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan atau teks.
Contoh penulisan:
- Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
- Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
- Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan
12. Karya Tulis (Sering Lupa)
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh penulisan judul yang benar sesuai EYD (sekarang PUEBI):
- Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, isinya sangat indah.
- Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
- Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
- Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".
- Definisi Basis Data adalah buku yang harus dicari oleh mahasiswa informatika.
13. Singkatan Gelar, Pangkat, dan Sapaan
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri seseorang.
Contoh singkatan nama orang:
- Dr. Handoko --> Doktor Handoko
- Ani Sulastri, S.E. --> Ani Sulastri, Sarjana Ekonomi
- S.H. --> Sarjana Hukum
- S.S. --> Sarjana Sastra
- S.Kp. --> Sarjana Keperawatan
- M.A. --> Master of Arts
- M.Hum. --> Magister Humaniora
- Prof. --> Profesor
- K.H. --> Kiai Haji
- Tn. Handoko --> Tuan Handoko
- Bpk. Handoko --> Bapak Handoko
- Ny. --> Nyonya
- Kapolri Tito Karnavian --> Kepala Kepolisian Republik Indonesia Tito Karnavian
- Sdri. Novia --> Saudari Novia
- Sdr. Didik --> Saudara Didik
Catatan:
Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.
14. Kekerabatan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.
Contoh penulisan:
- Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
- Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
- Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.
- Ketua RT di sini adalah Bapak Firman.
- Banyak wanita ingin menjadi seorang model seperti kakakku.
- Yang manakah adikmu itu?
- Paman dan bibiku memiliki toko di Bandung.
15. Kata Sapaan (Penting)
Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
Contoh penggunaan:
- Sudahkah Anda tahu dimana penempatan Anda setelah ini?
- Siapa nama Anda, pak?
- Apakah Anda membawa syarat-syarat yang diperlukan?
- Surat Anda telah kami terima dengan baik.
- Kapan Anda berkunjung dan mengapa tidak mengabari saya dulu?
Bonus:
PDF gratis tentang Penulisan Huruf Kapital yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Download
Mari Belajar!
Nah, itulah cara penulisan huruf kapital yang benar menurut EYD (sekarang PUEBI).
15 aturan penulisan huruf kapital itu kerap dilupakan oleh banyak orang.
Untuk itu, agar orang terdekat Anda tidak salah dalam penulisan huruf besar, Anda bisa membagikan konten ini melalui jejaring sosial. :)
Terima kasih.Labels: Konten