Pedoman Penulisan Huruf Kapital (Besar) yang Benar sesuai PUEBI

Huruf kapital adalah huruf atau abjad yang berukuran dan berbentuk khusus.

Namun pada pemakaiannya, masih banyak orang sering melakukan kesalahan dalam penulisan huruf kapital pada sebuah artikel alias tidak sesuai dengan kaidah penulisan huruf itu.

Dan yang menarik, mereka tidak menyadari kesalahan penggunaan huruf kapitalnya.

(Entah cara atau aturan penulisannya yang mereka tidak tau.)

Jika artikel itu hanya untuk dinikmati sendiri maka tidak masalah.

Beda cerita jika mereka bermaksud untuk menyebarluaskan tulisannya.

Sekadar mengingatkan, gaya bahasa boleh santai namun kata-kata yang dituliskan harus sesuai dengan ketentuan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia/PUEBI (dulu Ejaan Yang Disempurnakan/EYD).

Selain untuk belajar menulis dengan benar, penggunaan huruf kapital yang tepat akan memperjelas maksud tulisan.

Memiliki nilai guna banget kan?

Sudah siap belajar menulis huruf kapital dengan benar?

Aturan Penggunaan dan Penulisan Huruf Kapital


cara penulisan huruf kapital

1. Huruf Pertama Kalimat


Aturan yang pertama, pakailah huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama pada kata pertama sebuah kalimat.

Contoh pemakaian:


2. Huruf Pertama Kalimat Langsung


Pakailah huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama pada kata pertama sebuah kalimat langsung.

Setelah tanda petik pembuka, pakailah huruf kapital.

Contoh penggunaan:


3. Keagamaan


Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama pada kata dan/atau ungkapan yang ada hubungannya dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk juga di dalamnya kata ganti untuk Tuhan.

Contoh penulisan:


Ingat....

Jangan pakai huruf kapital pada kata-kata. Contohnya: imam, puasa, kebaktian, misa, ibadah, salat.

Contoh pemakaiannya adalah Ayah kebaktian di Gereja setiap hari Minggu bukan hari Senin.

4. Gelar Kehormatan


Poin A

Cara penulisan nama, gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan adalah dengan memakai huruf kapital sebagai huruf pertama yang diikuti dengan nama orang.

Contoh penulisan nama gelar:


Poin B

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama dalam penulisan nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.

Contohnya:


5. Jabatan


Poin A

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.

Contoh penggunaan:


Poin B

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.

Contoh pemakaian yang benar:


Poin C

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama dalam penulisan nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.

Contoh penggunaannya:


6. Nama Orang


Poin A

Penulisan nama orang yang benar adalah dengan memakai huruf kapital sebagai huruf pertama di setiap kata.

Contoh penulisan:


Catatan:

(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada,


Contoh pemakaian:


(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti.

Contoh penulisan:


Poin B

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Contoh penggunaan:


Poin C

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Contoh penerapan:


7. Kebangsaan


Poin A

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Contohnya:


Poin B

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.

Misalnya:


8. Waktu dan Peringatan


Poin A

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.

Contoh penulisannya:


Poin B

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan unsur-unsur nama peristiwa sejarah.

Contoh pemakaiannya:


Poin C

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.

Contoh penggunaannya:


9. Tempat


Poin A

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan unsur-unsur nama diri geografi (tempat).

Contoh penerapannya:


Poin B

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.

Contohnya yang benar:


Contoh poin A dan B:



Poin C

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.

Misalnya:


Catatan: mengenai kata "tari" lihat contoh di bawah ini.
Acara ini dimulai dengan tari-tarian yang dimainkan oleh pemuda setempat.

Poin D (Sering Lupa)

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi.

Contoh penggunaan:


Poin E (Sering Lupa)

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis. Biasanya ada pada nama makanan dan hewan.

Contoh penulisan:


10. Lembaga Negara


Poin A

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.

Contoh penggunaan:


Poin B

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.

Contoh pemakaian:


Catatan:

Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.

Contoh penulisan yang benar:


11. Nama-nama Resmi


Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan atau teks.

Contoh penulisan:


12. Karya Tulis (Sering Lupa)


Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

Contoh penulisan judul yang benar sesuai EYD (sekarang PUEBI):


13. Singkatan Gelar, Pangkat, dan Sapaan


Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri seseorang.

Contoh singkatan nama orang:


Catatan:

Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.

14. Kekerabatan


Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.

Contoh penulisan:


15. Kata Sapaan (Penting)


Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.

Contoh penggunaan:


Bonus:
PDF gratis tentang Penulisan Huruf Kapital yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Download

Mari Belajar!


Nah, itulah cara penulisan huruf kapital yang benar menurut EYD (sekarang PUEBI).

15 aturan penulisan huruf kapital itu kerap dilupakan oleh banyak orang.

Untuk itu, agar orang terdekat Anda tidak salah dalam penulisan huruf besar, Anda bisa membagikan konten ini melalui jejaring sosial. :)

Terima kasih.

Labels: